Keluhan pada sistem muskuloskeletal yaitu keluhan pada bagian-bagian otot rangka
yang menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama,
menyebabkan keluhan pada sendi, ligamen dan tendon mulai dari keluhan sangat
ringan hingga sangat sakit. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada pekerja Pipe
Fitter di PT Sanding Sumber Anugrah Proyek PT SPV Purwakarta, hasil yang
diperoleh dari kuesioner NBM menunjukkan bahwa dari 18 dari 20 pekerja (90%)
memiliki keluhan MSDs. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
desain cross sectional dan teknik total sampling dengan besar sampel 50 responden.
Penelitian ini menggunakan analisis secara univariat, bivariat dan multivariate dengan
menggunakan uji chi-square, uji fisher exact, dan uji regresi logistik berganda.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April‒Agustus 2020. Hasil univariat proporsi
tertinggi terdapat pada usia ≥30 tahun (70%), kebiasaan merokok (82%), berisiko
postur kerja janggal (80%), durasi kerja ≥2 jam/hari (84%), berisiko beban kerja (60%),
dan masa kerja >5 tahun (56%). Hasil bivariat diketahui bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara usia (P-value = 0,011, PR= 1,837), postur kerja janggal (P-value =
0,000, PR=9,000), durasi kerja (P-value = 0,002, PR=3,333), dan beban kerja (Pvalue=
0,030, PR=1,576) dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada
pekerja Pipe Fitter di PT Sanding Sumber Anugrah Proyek PT SPV Purwakarta tahun
2020. Hasil multivariat menunjukkan bahwa postur kerja janggal merupakan variabel
yang paling dominan mempengaruhi keluhan MSDs. Berdasarkan hal tersebut peneliti
menyarankan untuk membuat program stretching muscle setiap 1-2 jam sekali selama
5 menit, mengevaluasi sistem open recruitment pekerja pipe fitter berusia ≥ 30 tahun,
adanya shifting time, dan rehabilitasi terhadap pekerja yang mengalami keluhan MSDs.